BAGIAN III
METODOLOGI
METODOLOGI
3.1. Lingkup Penelitian
Tulisan ini diutamakan membahas karya Thomas Karsten dalam bidang arsitektur, namun demikian untuk melengkapi kajian karya berupa Perencanaan Kota juga dibahas secara singkat.
3.2. Metode Penelitian
1. Landasan Teori
Karena tulisan ini disusun berdasarkan kepada Penelitian Sejarah Arsitektur, maka landasan teori yang dipakai adalah Interprestasi dan Komparasi. Hal ini dilakukan karena Penelitian Sejarah Arsitektur tidak bisa dilepaskan dari prinsip Penelitian Sejarah dimana penelitian sejarah adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau (lihat bag 1 dan 2).
Interprestasi adalah pemberian kesan, pendapat atau pandangan terhadap suat tafsiran. Interprestasi dilakukan karena para nara sumber sudah tidak ada, sehingga tidak dapat dihubungi. Untuk melakukan interprestasi penulis mulai dengan melakukan identifikasi tahun pembuatan bangunan karena melalui tahun pembuatan ini dapat diketahui teknik konstruksi yang dipakai, gaya bangunan, juga termasuk bahan yang dipakai. Komparasi adalah berkenaan atau berdasarkan perbandingan. Komparasi dilakukan dengan cara membandingkan antara Thomas Karsten dengan karya arsitek yang sejaman atau sebelumnya. Dengan pembandingan ini akan diketahui sampai sejauh mana karya-karya tersebut saling mempengaruhi.
3.3. Kerangka Pemikiran
BAGIAN I : Pendahuluan
Berisi tentang fenomena yang terjadi di dalam dunia pada abad ke 20 secara global maupun di Semarang yang berakibat terhadap perkembangan dunia arsitektur yang diperkirakan berpengaruh terhadap karya Thomas Karsten.
BAGIAN II : Tinjauan Umum
Membahas secara singkat disiplin Ilmu Arsitektur dan Penelitian Sejarah Arsitektur.
BAGIAN III : Metodologi Penelitian
Cara penelitian ini dilakukan dalam kaitannya dengan Penelitian Sejarah Arsitektur.
BAGIAN IV : Sejarah Singkat Thomas Karsten
Menceritakan secara singkat riwayat hidup Thomas Karsten sejak masih di negeri Belanda sampai kedatangannya ke Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola pemikirannya.
BAGIAN V : Karya Thomas Karsten di Semarang
Berfungsi sebagai bank data dari karya Thomas Karsten yang ada di kota Semarang, baik perencanaan kota maupun arsitektur. Karena fungsi tersebut maka pada bagian ini karya Karsten dicantumkan sesuai apa adanya. Pada bagian ini tidak diperkenankan dilakukan analisis.
BAGIAN VI : Perkembangan Arsitektur di Luar dan di Hindia Belanda
Menguraikan secara singkat perkembangan arsitektur baik di dalam maupun di luar Hindia Belanda yang diperkirakan berpengaruh pada karya Thomas Karsten. Karya yang diambil adalah karya yang dibuat 5 tahun sebelum Karsten berkarya dan saat yang sama.
BAGIAN VII : A n a l i s i s
Analisis terhadap karya Thomas Karsten dengan cara melakukan koparasi dan interprestasi dengan karya sejaman. Khusus untuk perencanaan kota dilakukan juga komparasi dengan perencanaan kota masa kini.
BAGIAN VIII: Kesimpulan dan Penutup
3.4. Metodologi Penelitian
1. Persiapan
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data, baik berupa data primer maupun data sekunder. Kelayakan penelitian sejarah terletak pada tersedianya data primer, dan untuk keperluan penelitian ini data diperoleh dari :
2. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan oleh penulis dibagi menjadi :
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan setelah analisis. Dari kesimpulan ini akan diungkap karakteristik rancangan Thomas Karsten.
4. HIpotesis
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya hipotesis yang dapat diambil adalah:
Tulisan ini diutamakan membahas karya Thomas Karsten dalam bidang arsitektur, namun demikian untuk melengkapi kajian karya berupa Perencanaan Kota juga dibahas secara singkat.
3.2. Metode Penelitian
1. Landasan Teori
Karena tulisan ini disusun berdasarkan kepada Penelitian Sejarah Arsitektur, maka landasan teori yang dipakai adalah Interprestasi dan Komparasi. Hal ini dilakukan karena Penelitian Sejarah Arsitektur tidak bisa dilepaskan dari prinsip Penelitian Sejarah dimana penelitian sejarah adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau (lihat bag 1 dan 2).
Interprestasi adalah pemberian kesan, pendapat atau pandangan terhadap suat tafsiran. Interprestasi dilakukan karena para nara sumber sudah tidak ada, sehingga tidak dapat dihubungi. Untuk melakukan interprestasi penulis mulai dengan melakukan identifikasi tahun pembuatan bangunan karena melalui tahun pembuatan ini dapat diketahui teknik konstruksi yang dipakai, gaya bangunan, juga termasuk bahan yang dipakai. Komparasi adalah berkenaan atau berdasarkan perbandingan. Komparasi dilakukan dengan cara membandingkan antara Thomas Karsten dengan karya arsitek yang sejaman atau sebelumnya. Dengan pembandingan ini akan diketahui sampai sejauh mana karya-karya tersebut saling mempengaruhi.
3.3. Kerangka Pemikiran
BAGIAN I : Pendahuluan
Berisi tentang fenomena yang terjadi di dalam dunia pada abad ke 20 secara global maupun di Semarang yang berakibat terhadap perkembangan dunia arsitektur yang diperkirakan berpengaruh terhadap karya Thomas Karsten.
BAGIAN II : Tinjauan Umum
Membahas secara singkat disiplin Ilmu Arsitektur dan Penelitian Sejarah Arsitektur.
BAGIAN III : Metodologi Penelitian
Cara penelitian ini dilakukan dalam kaitannya dengan Penelitian Sejarah Arsitektur.
BAGIAN IV : Sejarah Singkat Thomas Karsten
Menceritakan secara singkat riwayat hidup Thomas Karsten sejak masih di negeri Belanda sampai kedatangannya ke Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola pemikirannya.
BAGIAN V : Karya Thomas Karsten di Semarang
Berfungsi sebagai bank data dari karya Thomas Karsten yang ada di kota Semarang, baik perencanaan kota maupun arsitektur. Karena fungsi tersebut maka pada bagian ini karya Karsten dicantumkan sesuai apa adanya. Pada bagian ini tidak diperkenankan dilakukan analisis.
BAGIAN VI : Perkembangan Arsitektur di Luar dan di Hindia Belanda
Menguraikan secara singkat perkembangan arsitektur baik di dalam maupun di luar Hindia Belanda yang diperkirakan berpengaruh pada karya Thomas Karsten. Karya yang diambil adalah karya yang dibuat 5 tahun sebelum Karsten berkarya dan saat yang sama.
BAGIAN VII : A n a l i s i s
Analisis terhadap karya Thomas Karsten dengan cara melakukan koparasi dan interprestasi dengan karya sejaman. Khusus untuk perencanaan kota dilakukan juga komparasi dengan perencanaan kota masa kini.
BAGIAN VIII: Kesimpulan dan Penutup
3.4. Metodologi Penelitian
1. Persiapan
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data, baik berupa data primer maupun data sekunder. Kelayakan penelitian sejarah terletak pada tersedianya data primer, dan untuk keperluan penelitian ini data diperoleh dari :
- Kepustakaan
- Data Lapangan
2. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan oleh penulis dibagi menjadi :
- Tahap I:
- Tahap II:
- Tahap III:
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan setelah analisis. Dari kesimpulan ini akan diungkap karakteristik rancangan Thomas Karsten.
4. HIpotesis
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya hipotesis yang dapat diambil adalah:
- Pada saat itu arsitek lokal Hindia Belanda belum ada, sehingga ada kemungkinan Thomas Karsten berusaha menjadikan dirinya sebagai arsitek lokal Hindia Belanda. Dia mencoba untuk mewujudkan Arsitektur Moderen Hindia Belanda. Usaha ini akan berhasil kalau dia memadukan arsitektur lokal dengan arsitektur Barat (Belanda).
- Rancangan Karsten dalam bidang perencanaan kota oleh beberapa kalangan dinilai lebih Pancasilais dari pada rancangan kota pada masa kini karena dinilai lebih memihak pada rakyat kecil.